expr:class='"loading" + data:blog.mobileClass'>

Minggu, 01 Desember 2013

JADILAH MANUSIA TERBAIK



sebaik-baik manusia adalah yang bermanfaat bagi sesama” mungkin kalimat ini sama sekali tidak asing terdengar, dan tentunya kalimat yang bisa kita jadikan motivasi untuk berubah lebih baik ini sangatlah bermakna. Sebagai manusia ciptaan tuhan sudah barang tentu ada tujuan yang diamanahkan-Nya dipundak kita yang harus dipenuhi untuk bekal kelak kembali pada-Nya.
Manusia pada dasarnya adalah kertas putih yang kemudian tergantung pada siapa yang menggunakan dan tinta apa yang digunakan untuk mengukir di atasnya . bahkan  John Locke berpendapat dengan teori empirismenya bahwa manusia sejak lahir masih bersih seperti tabula rasa, dengan teori tabula rasa ini, kemudian tinggal bagaimana kehidupan selanjutnya mempengaruhinya lebih tepatnya lingkungan sangat berperan penting dalam membentuk kepribadian manusia yang baik.
Kembali pada sabda Nabi di atas bahwa hal yang harus dan merupakan kewajiban bagian setiap manusia adalah menjadi manusia terbaik, hal ini tentunya tidak sulit untuk dicapai, tentunya saat ini yang pertama kali harus kita lakukan adalah menjadi pahlawan kontenporer
Berbicara tentang pahlawan mungkin bayangan kita akan tertarik pada beberapa tahun yang lalu lebih tepatnya peristiwa 10 Nopember yang dilakukan oleh arek-arek Suroboyo dalam mempertahankan bumi pertiwi kita,  namun saat ini kita tidak perlu lagi angkat tombak atau anak panah untuk mengalahkan musuh lagi, karena saat ini musuh yang nyata bagi setiap manusia adalah hawa nafsu yang justru jauh lebih licik daripada para penjajah saat itu. Hawa nafsu yang laksana anak kecil yang selalu membutuhkan ibunya dan tidak akan pernah berhenti sampai disapih. Dengan demikian manusia sebagai mkhluk paling sempurna tidak boleh kalah melawan musuh yang satu ini, karena kemenangan manusia kali ini kunci utama menuju kiat berikutnya dalam mencapai tujuan untuk menjadi manusia terbaik.
Langkah selanjutnya adalah melakukan refleksi terhadap individu, mungkin kali ini kita harus mau merendahkan diri dengan berusaha bercermin pada rumput yang istimewa, rumput yang bermanfaat bagi sesama bangsanya. Padi itulah yang dimaksud kali ini. Keberadaan padi sangat berarti bagi rumput-rumput lain, karena jika batang padi tumbuh dengan subur maka rumput-rumput disekelilingnya akan berterima kasih karena membuat mereka ikut tumbuh subur bersamanya. Jika padi yang tidak berakal saja mampu mengorbankan dirinya untuk kebaikan bersama, akankah manusia sebagai makluk yang memiliki kesempurnaan dengan berbagai kelebihan yang dimilikinya mau menyerah begitu saja dengan mengaku kalah berkompetisi dengan padi? Pertanyaan yang tidak membutuhkan jawaban lagi, karena sudah semestinya manusia yang lebih hebat harus berperan hebat jugaminimal berperan seperti batang padi yang mampu menghadirkan kedamaian dan kebahagiaan pada sesame rumput bergoyang, bukan menjadi  rumput yang ditolong yang tidak pandai berterima kasih, akan tetapi menjadikan dirinya sebagai boomerang bagi sang padi. Semakin rumput itu subur kesuburan padi semakin terancam. Dari sini kita harus belajar pada padi, karena walau padi mungkin lebih kecil dari manusia namun padi berkontribusi besar bagi kehidupan manusia, baik secara psikologis maupun biologis. Dengan demikian berterima kasih pada apapun yang berkontribusi dalam membentuk kepribadian manusia yang baik sangatlah dibutuhkan, jika manusia sudah mampu berterima kasih maka dari situlah ia akan belajar memahami dan mengahrgai.
Keep spirit! Jadilah batang padi yang akan membuat subur rumput-rumput disekelilingnya bukan malaj sebaliknya, dengan demikian menjadi manusi yang terbaik akan mudah dicapai.  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar