expr:class='"loading" + data:blog.mobileClass'>

Selasa, 24 Desember 2013

WANITA ITU ORANG HEBAT


Nabi bersabda" wanita adalah tiang negara,  jika baik wanita suatu negara maka baiklah negaranya, dan jika rusak mereka  maka cepat atau lambat negara akan rapuh dengan sendirinya".
Nabi menyamakan kaum wanita dengan tiang.yang menjadi pertanyaan kenapa harus tiang? kenapa bukan yang lain? rentetan alasan tentu melatar belakangi sabdanya, sebagaimana kita tahu akan sifat mulia dan tugasnya yang berat namun mulia jua. sebagaimana sifat tiang dalam bangunan. ia adalah penentu kekuatan. rumah mungkin saja nampak indah dari luar, namun tiada berarti jika rumah itu tidak memiliki tiang yang kuat, karena kerobohan tentu akan menimpa.
wanita bukan sekedar pintu pembuka,bukan pula atap tempat berteduh, ia bukan alas tempat kaki berpijak,bahkan bukan dinding sarana penutup aib dari semua orang. namun wanita adalah tiang dan sekali lagi jika tiang roboh niscaya robohnya bangunan sudah dapat dipastikan.
laki-laki  boleh lebih pintar, tapi tentang permainan perasaan wanita tidak bisa terkalahkan. laki-laki boleh lebih kuat tenaga, tapi tidak untuk kesabaran menghadapi kesulitan  wanita selalu menahan. maka sekali lagi wanita adalah tiang, tumpuan segenap permasalahan
.
baru-baru ini hasil penelitian membuktikan bahwa otak kanan wanita (untuk kemampuan ketrampilan) dan yang kiri (tempat mencerna pengetahuan) seimbang, sementara untuk laki-laki memiliki kecenderungan dengan otak kirinya lebih baik dari yang kanan. Wanita lebih mampu berketrampilan dan ia lebih bisa untuk  melakukan dua hal sekaligus dalam waktu yang bersamaan. Karenanya jangan tersinggung jika anda berbicara dengan wanita namun ia sambil mengerjakan hal lain, karena ia memiliki konsentrasi seimbang.
Ternyata sabda nabi benar ketika menyebut wanita sebagai tiang, karena sifat tiang adalah menjadi sandaran diciptakan berkemampuan nelakukan banyak hal di waktu bersamaan. Dengan segenap perbedaan wanita dan lelaki dicipta berlainan, maka tidak perlu menuntut persamaan hak dan kesejajaran jika perbedaan itu bukan sebuah perendahan namun justru pemuliaan kalau dapat mencernanya lebih dalam.
Perbedaan cara berpakaian misalnya adalah sarana menghormati diri sendiri, karena wanita melindungi dirinya dengan pakaiannya dari kejahatan laki-laki yang tak bertanggung jawab atas dirinya. Maka ketika wanita membicarakan kesetaraan gender misalnya, mereka tidak sedang melakukan kecuali berpindah kodrat dan kembali pada nilai rendah yang sebelum islam diturunkan. Sungguh bukan proses menuju kesempurnaan.
Karena kesempurnaan wanita adalah ketika ia menjadi tiang. Tempat sandaran untuk anak-anaknya, tempat keluh kesah suami terkasihnya, tempat beragam macam kegiatan yang mampu dilakukannya bersamaan.
Maka, wahai para kaum hawa, wahai para tiang, tak usah ingin menjadi atap, pintu, dinding atau yang lain………..
Tetaplah menjadi tiang yang menjalankan fungsi tiang, karena bagaimanapun yang terpenting dalam sebuah tatanan adalah tiang, langkah awal perubahan semua tergantung dari engkau , ketika engkau kokoh dan tegar maka seluruh bangunan kan menjadi demikian.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar