expr:class='"loading" + data:blog.mobileClass'>

Kamis, 09 Januari 2014

PROFIL PONDOK PESANTREN BESUK



Pondok Pesantren Besuk adalah salah satu pondok pesantren yang terdapat di Jawa timur yang merupakan propinsi dengan pesantren terbanyak di Indonesia. Tepatnya di Kabupaten nan berlabelkan kota santri yaitu kabupaten Pasuruan. Pondok salaf ini mengajarkan beberapa Ilmu Agama secara mendalam dengan sistem pendidikan Salaf (bandungan, sorogan, musyawaroh, muroja’ah, bahtsul masa’il, khithobah, qiro’ah, tahfidzul qur’an dan sekolah).
Pondok Pesantren Besuk didirikan pada th 1881 M yang bertepatan dengan tahun 1299 H oleh pendiri sekaligus pengasuh pertama yaitu Hadrotussyaikh KH. Aly Murtadlo. Besuk adalah nama dari hutan belantara yang dibabat (dibuka) oleh mendiang KH. Aly Murtadlo, masyarakat sekitar menyebut daerah ini dengan sebutan Alas Besuk. Area Besuk ini berlokasi didesa Tanggulangin kec. Kejayan kab. Pasuruan Jawa Timur, ± 7 km arah selatan dari kota Pasuruan menuju Malang. Luas area Besuk ± 12 hektar. yakni area yang dikelilingi sungai ditambah utara jalan raya sampai dengan 50 meter kebarat Gapura besuk, dan termasuk keunikan area ini adalah  hanya dihuni oleh Dzurriyah KH Aly Mutradlo dan para santri.
Hadrotussyaikh KH. Aly Murtadlo mengasuh pondok pesantren ini Selama 40th yang kemudian diteruskan oleh Generasi kedua tepatnya tahun 1339 H. /1921 M oleh KH. Badar, (KH. Baqir) selama 21th, didampingi oleh kiai Mas Ahmad Zahid. Diperiode II ini menghasilkan banyak jebolan ahli falaq.
Periode ke-III antara tahun 1362 H / 1942 M. Nahkoda PP. Besuk dipegang oleh KH. Masyhadi yang didampingi Kiai Mas Ahmad Zahid, Kiai Mas Aly Baqir, Kiai Mas Mahfudz, Kiai Mas Ahmad Mutamakkin. Diperiode ini PP. Besuk lebih berkosentrasi pada perjuangan melawan para agresor. Dan pada akhirnya, pipa besi laras panjang mengantar wafatnya, setelah beliau menjadi pengasuh Pondok Besuk periode III, selama lima tahun saja.
Periode IV pada tahun 1367 H / 1947 M. Pengasuh PP. Besuk adalah KH. Ahmad Djufri selama 34th, (1947-1981). pada awal periode IV ini, beliau didampingi Kiai Mas Ahmad Zahid, Kiai Mas Aly Baqir, Kiai Mas Mahfudz, Kiai Mas Ahmad Mutamakkin. Dimasa ini PP. Besuk masih eksis terlibat dalam perang mempertahankan kemerdekaan RI. Baru ditahun-tahun berikutnya PP. Besuk mulai berkosentrasi membangun sarana dan prasarana Pondok Pesantren dan mengalami kemajuan yang signifikan mulai dari sistim pendidikan belajar mengajar, setruktur kepengurusan dan fasilitas hunian santri.
Diera 60an – 80an Beliau dibantu oleh beberapa keponakan dan menantunya dalam operasional proses belajar mengajar di Besuk. Mereka adalah Kyai Aly Baqir (semenjak tahun 1947), Kyai Achmad Mutamakkin (semenjak tahun 1947), Kyai Abdullah Thohir (semenjak tahun 1959) Kyai Suchaimi Muchsin (semenjak tahun 1960), Kyai Chamzah Achmad (semenjak tahun 1962), Kyai Muchammad Subadar (semenjak tahun 1961 namun tahun berikutnya beliau hanya berkosentrasi keorganisasi IPNU sejak 1964-1967. Baru pada tahun 1967 beliau kembali membantu mengurus Pondok Besuk), Kyai Munir Aly (semenjak tahun 1967-1979), dan Kyai Anshor Ghozali (semenjak tahun 1967) Kiai Jusbaqir (tahun 1970-1971) dan beberapa santri senior lainnya.

1 komentar: